Rabu, 01 Agustus 2012

UKG GAGAL: Sistem Belum Siap, Ujian Online Sebaiknya Tak Dipaksakan


Para guru peserta uji kompetensi berdiri bergerombol di luar ruang ujian di SMKN 2 Jogja setelah gagal melaksanakan tes akibat tak berfungsinya sistem ujian online, Senin (30/7/2012). Kegagalan fungsi sistem kembaloi terjadi di sejumlah daerah saat hari kedua pelaksanaan ujian. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)
SEMARANG - Pakar pendidikan yang juga Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Muhdi menilai pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) sebaiknya jangan terlalu dipaksakan dulu.
“Dari pelaksanaan UKG, ternyata banyak daerah yang mengalami kegagalan koneksi dengan server pusat, termasuk Jawa Tengah,” katanya di Semarang, Selasa, menanggapi kacaunya pelaksanaan UKG di banyak daerah. Ia mengatakan pada pelaksanaan UKG hari pertama, Senin (30/7/2012) di Jateng sebenarnya sudah menunjukkan kekacauan sistem online UKG dengan tak adanya koneksi dengan server pusat, kemudian terulang lagi hari ini.
Kegagalan pelaksanaan UKG di Jateng selama dua hari ini termasuk di banyak daerah lain di Indonesia, ungkap dia, menunjukkan bahwa ada ketidaksiapan sistem online yang diterapkan dalam proses UKG. “Kalau memang tidak siap, ya tidak usah pakai sistem online dulu. Pelaksanaan UKG ini baik, tetapi tak perlu tergesa-gesa karena perlu disiapkan matang. Nantilah akhir tahun, kalau tidak tahun depan,” katanya.
Muhdi yang juga Sekretaris Umum PGRI Jateng itu mengatakan pihaknya tidak keberatan dengan pelaksanaan UKG sepanjang dilakukan untuk memetakan kompetensi guru untuk kepentingan pengembangan profesi guru. “Syaratnya, persiapan dilakukan matang dan sosialisasi diupayakan secara baik agar tidak timbul kecemasan di kalangan guru. Uji kompetensi guru ini hanya pemetaan, tidak ada pengaruh dengan tunjangan profesi,” katanya.
Adanya kekhawatiran sejumlah guru seandainya nilai yang diperolehnya dalam UKG jeblok akan memengaruhi tunjangan profesi yang didapatnya, kata dia, menandakan belum tersosialisasinya UKG secara baik. “Dalam pelaksanaannya, ternyata permasalahannya bukan dari kesiapan orangnya [guru]. Gurunya sudah siap, tetapi server sistemnya belum siap. Meski ada beberapa daerah yang berhasil melaksanakan,” katanya.
Kalau sampai hari ketiga Rabu (1/8/2012) masih saja ada gangguan koneksi server yang menggagalkan UKG, kata dia, sebaiknya UKG di daerah-daerah bersangkutan dihentikan sementara untuk dibenahi ulang. “Misalnya di Jateng, hingga hari kedua UKG gagal dilakukan karena tak ada koneksi server. Kalau sampai Rabu gagal lagi, sebaiknya UKG di wilayah ini dihentikan dulu sementara,” katanya.
Setelah sistem online UKG dibuktikan benar-benar siap, kata Muhdi, bisa dilaksanakan kembali, sebab kerugian yang diakibatkan kegagalan sangat besar, termasuk waktu mengajar siswa yang “hilang” saat UKG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar