SEMARANG -
Pakar pendidikan yang juga Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) PGRI Semarang, Muhdi menilai pelaksanaan uji kompetensi guru
(UKG) sebaiknya jangan terlalu dipaksakan dulu.
“Dari pelaksanaan UKG, ternyata banyak daerah yang mengalami kegagalan koneksi dengan server
pusat, termasuk Jawa Tengah,” katanya di Semarang, Selasa, menanggapi
kacaunya pelaksanaan UKG di banyak daerah. Ia mengatakan pada
pelaksanaan UKG hari pertama, Senin (30/7/2012) di Jateng sebenarnya
sudah menunjukkan kekacauan sistem online UKG dengan tak adanya koneksi dengan server pusat, kemudian terulang lagi hari ini.
Kegagalan pelaksanaan UKG di Jateng selama dua hari ini termasuk di
banyak daerah lain di Indonesia, ungkap dia, menunjukkan bahwa ada
ketidaksiapan sistem online yang diterapkan dalam proses UKG. “Kalau memang tidak siap, ya tidak usah pakai sistem online
dulu. Pelaksanaan UKG ini baik, tetapi tak perlu tergesa-gesa karena
perlu disiapkan matang. Nantilah akhir tahun, kalau tidak tahun depan,”
katanya.
Muhdi yang juga Sekretaris Umum PGRI Jateng itu mengatakan pihaknya
tidak keberatan dengan pelaksanaan UKG sepanjang dilakukan untuk
memetakan kompetensi guru untuk kepentingan pengembangan profesi guru.
“Syaratnya, persiapan dilakukan matang dan sosialisasi diupayakan secara
baik agar tidak timbul kecemasan di kalangan guru. Uji kompetensi guru
ini hanya pemetaan, tidak ada pengaruh dengan tunjangan profesi,”
katanya.
Adanya kekhawatiran sejumlah guru seandainya nilai yang diperolehnya
dalam UKG jeblok akan memengaruhi tunjangan profesi yang didapatnya,
kata dia, menandakan belum tersosialisasinya UKG secara baik. “Dalam
pelaksanaannya, ternyata permasalahannya bukan dari kesiapan orangnya
[guru]. Gurunya sudah siap, tetapi server sistemnya belum siap. Meski ada beberapa daerah yang berhasil melaksanakan,” katanya.
Kalau sampai hari ketiga Rabu (1/8/2012) masih saja ada gangguan koneksi server
yang menggagalkan UKG, kata dia, sebaiknya UKG di daerah-daerah
bersangkutan dihentikan sementara untuk dibenahi ulang. “Misalnya di
Jateng, hingga hari kedua UKG gagal dilakukan karena tak ada koneksi server. Kalau sampai Rabu gagal lagi, sebaiknya UKG di wilayah ini dihentikan dulu sementara,” katanya.
Setelah sistem online UKG dibuktikan benar-benar siap, kata
Muhdi, bisa dilaksanakan kembali, sebab kerugian yang diakibatkan
kegagalan sangat besar, termasuk waktu mengajar siswa yang “hilang” saat
UKG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar